Metode Perancangan Program - Putera Batam - livejournalofasad.com

Tuesday, May 26, 2009

Metode Perancangan Program - Putera Batam

METODE PERANCANGAN PROGRAM

Pemrograman Modular

Procedure
A. Beberapa Petunjuk Sebelum Memulai Latihan :
Pascal dikenal sebagai bahasa pemrograman terstruktur, artinya pemrograman dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan dalam pemecahan masalah dan pembagian masalah tersebut menjadi sub-permasalahan.
Masalah yang dimaksudkan disini adalah pemrograman itu sendiri, sehingga dalam Pascal, pemrograman dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan yang seharusnya dari program tersebut. Pembuatan program dilakukan dengan membagi program tersebut menjadi beberapa sub-program kenudian menggabungkannya. Penyusunan program seperti inilah yang dikenal dengan istilah modular.
Dalam Pascal, pembagian ini dikenal dengan istilah function dan procedure. Dalam modul ini akan dibahas mengenai procedure terlebih dahulu dan function akan dibahas pada bab selanjutnya. Disarankan, anda sedapat mungkin mempelajari procedure dan function secara paralel.

Modul ini akan membahas mengenai :
1. Syntax sederhana (cara penulisan)
2. Variabel lokal dan variabel global
3. Parameter (pass by value dan pass by reference)
4. Pemanggilan procedure oleh procedure

B. Syntax
Procedure test;
Var a,b : integer;
Begin
. . . ;
. . . ;
. . . ;
end;

begin //program utama
. . .
. . . ;
end.


Ini merupakan bentuk sederhana dari sebuah procedure. Seperti yang dapat kita lihat, procedure selalu ditempatkan sebelum blok program utama (begin …. end.). Hal ini dapat dianalogikan sebagai berikut :

Analogikan program yang anda buat ini dengan pembangunan sebuah rumah. Dalam membangun rumah mungkin anda akan membagi-bagi keseluruhan pembangunan menjadi beberapa bagian, misalnya :
1. membangun tembok
2. membangun atap
3. membangun taman
ketiga langkah ini dapat kita anggap sebagai procedure dalam Pascal, sehingga untuk membangun suatu rumah (program utama secara keseluruhan), ketiga bagian di atas harus terlebih dulu selesai. Demikian juga Pascal, untuk membangun program utama, procedures harus terlebih dahulu didefinisikan isinya.

Mari kita melihat perbedaan program yang menggunakan procedure dan yang tidak untuk suatu output yang sama.

Program pertama;
Uses crt;

Procedure pause;
Begin
Writeln(‘press any key when ready’);
Readkey;
end;

Begin
Clrscr;
Writeln(‘ABC’);
Pause; //memanggil procedure pause
Writeln(‘Hei, let’s pause’);
Pause; //memanggil procedure pause
Writeln(‘pause again’);
Pause; //memanggil procedure pause
end.

Bandingkan program di atas dengan program di bawah ini.

Program kedua;
Uses WINcrt;

Begin
Writeln(‘ABC’);
Writeln(‘press any key when ready’);
Readkey;

Writeln(‘Hei, let’s pause’);
Writeln(‘press any key when ready’);
Readkey;

Writeln(‘pause again’);
Writeln(‘press any key when ready’);
Readkey;
end.

Kedua program tersebut akan memberikan output yang sama, manakah yang lebih baik ? Menuliskan beberapa baris pernyataan yang sama berulang kali (seperti pada program kedua) atau secara efisien menggunakan procedure (seperti pada program pertama). Jika anda seorang yang normal, tentunya anda akan memilih program pertama yang lebih jelas, lebih ‘bersih’ dan lebih enak dibaca. Bayangkan jika pernyataan yang berulang (seperti pada program kedua), tidak sependek itu melainkan panjang.

C. Variable Lokal dan Variabel Global
Procedure dapat mempunyai variabel di dalamnya. Variabel ini disebut sebagai variabel lokal. Variabel seperti ini hanya dapat digunakan dalam procedure yang memilikinya. Sebagai contoh :

Procedure asal;
Var a : byte;
Begin
a:=10;
Writeln(a);
end;

begin {blok program utama}
asal;
a:=15;
{akan mengakibatkan error karena a hanya didefinisikan dalam procedure asal}
end.

Variabel global adalah variabel yang dapat digunakan di mana saja dalam program utama dan dalam procedure maupun function. Perhatikan contoh berikut.

Var
b : byte;

procedure asal;
var a : byte;
begin
a:=10;
b:=15; {ini dapat dilakukan dalam Pascal};
end;

begin {blok program utama}
asal;
a:=15; {ini tidak diperbolehkan dalam Pascal}
b:=15; {ini diperbolehkan dalam Pascal};
end.

Jika suatu variabel lokal yang dideklarasikan dalam procedure mempunyai nama yang sama dengan variabel global, maka variabel yang berlaku adalah variabel lokalnya. Contoh :

Uses crt;
Var
a : byte; {a merupakan variabel global}

procedure asal;
var a : byte;
{variabel lokal a mempunyai nama sama dengan global a}
begin
a:=15;
writeln;(‘Asal adalah : ‘,a);
end;

begin
a:=10;
writeln(a);
asal;
writeln(a);
end.

Cobalah hasil program di atas, bagaimana hasil output yang akan keluar.

D. Parameter
Parameter adalah angka / variabel yang dikirimkan kepada procedure untuk diolah dalam procedure tersebut. Dalam fungsi matematika f(x) = x + 3, maka x merupakan parameter fungsi f.

Procedure asal (a:byte);
Begin
Writeln(‘Nilai x pada procedure : ‘,a);
{15 lihat pada program utama}
a:=10;
writeln(‘Nilai x setelah procedure : ‘,a); {10}
end;

var x:byte;
begin
x:=15;
writeln(‘Nilai x pada program utama : ‘,x); {15}
asal(x);
writeln(‘Nilai x pada program utama : ‘,x);
{nilai x tetap 15}
end.

Output :
nilai x pada program utama : 15
nilai x pada procedure : 15
nilai x setelah procedure : 10
nilai x pada program utama : 15

a adalah parameter yang diterima oleh procedure, dalam hal ini program utama memberikan nilai x kepada procedure untuk diperlakukan sebagai a. Pada awalnya x bernilai 15, kemudian dikirimkan pada procedure asal sebagai parameter a. Walaupun dalam Pascal diijinkan untuk mengubah nilai x dalam procedure asal, tapi nilai x tidak berubah. Metode pengiriman parameter seperti ini disebut pass by value di mana nilai x di luar procedure tidak berubah.

Procedure asal (var a:byte);
{lihat perbedaan deklarasinya dengan contoh sebelumnya}
Begin
Writeln(‘Nilai x pada procedure : ‘,a);
{15 lihat pada program utama}
a:=10;
writeln(‘Nilai x setelah procedure : ‘,a); {10}
end;

var x:byte;
begin
x:=15;
writeln(‘Nilai x pada program utama : ‘,x); {15}
asal(x);
writeln(‘Nilai x pada program utama : ‘,x);
{nilai x menjadi 10}
end.

Output :
nilai x pada program utama : 15
nilai x pada procedure : 15
nilai x setelah procedure : 10
nilai x pada program utama : 10

Jika kita menambahkan var sebelum a (parameter yang dikirim), maka nilai x akan berubah jika a diubah. Metode pengiriman parameter seperti ini dikenal dengan pass by reference.
Kita menggunakan pass by value jika parameter yang dikirim tidak perlu diubah oleh procedure. Jika parameter perlu diubah dan perubahannya diperlukan oleh program yang memanggilnya, gunakan parameter pass by reference.

E. Pemanggilan Procedure oleh Procedure
Anda dapat memanggil suatu procedure dalam procedure lainnya selama procedure yang dipanggil terletak di atas procedure yang memanggil.

Procedure a;
Begin
……;
……;
End;

Procedure b;
Begin
……;
a; {pemanggilan yang benar}
end;

begin
……;
……;
end.

Procedure b diijinkan (legal) untuk memanggil / menggunakan procedure a. Tapi procedure a tidak diijinkan (ilegal) untuk memanggil procedure b.
Pada struktur if (kondisi) dan struktur loop dapat dilakukan secara bersarang (loop dalam loop, atau if dalam if), maka pada procedure juga dapat dilakukan demikian, dalam hal ini procedure yang dideklarasikan dalam procedure lain, aturan penggunaannya sama dengan penggunaan variabel lokal dan variabel global dan aturan umum pemanggilan procedure.

Procedure e; {e tidak dapat memanggil a,b,c,dan d}
Begin
……;
……;
end;

procedure a;
procedure b;
begin
c; {ilegal}
e; {legal}
end;
procedure c;
b; {legal}
e; {legal}
end;
begin
……;
b; {legal}
c; {legal}
e; {legal}
end;

procedure d;
begin
……;
b; {ilegal}
c; {ilegal}
a; {legal}
e; {legal}
end;

begin
……;
b; {ilegal}
c; {ilegal}
a; {legal}
d; {legal}
e; {legal}
end.


F. Contoh Soal dan Latihan
Contoh 1
1. Buka file baru dan beri nama MODUL6_1.PAS
2. Ketikkan program di bawah ini pada layar yang telah tersedia :

program Coba_Prosedur1;
var intCount : integer;
intIndex : integer;

procedure Cetak_Data_1(intBilangan : integer);
begin
Writeln(‘Bilangan yang tercetak adalah : ‘,intBilangan:5);
intBilangan := 12;
end;

procedure Cetak_dan_Ubah_Data(var intBilangan2 : integer);
begin
Writeln(‘Bilangan yang tercetak dengan prosedur ini : ‘, intBilangan2:5);
IntBilangan2 := 35;
end;


begin (* main program *)
for intCount := 1 to 3 do
begin
intIndex := intCount;
Cetak_Data_1(intIndex);
Writeln('Setelah menjalani prosedur Cetak Data, Index =', intIndex:5);
Cetak_dan_Ubah_Data(intIndex);
Writeln('Setelah menjalani prosedur Cetak dan Ubah Data, Index =',intIndex:5);
Cetak_Data_1(intIndex);
Writeln('Setelah menjalani prosedur Cetak Data lagi, Index =', intIndex:5);
Writeln;
end;
end.


3. Kompilasikan terlebih dahulu program tersebut dengan menggunakan Alt + F9
4. Jalankan program dengan menggunakan Ctrl + F9
5. Untuk melihat hasilnya dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt + F5
6. Perhatikan perbedaan dari masing-masing prosedur, ada prosedur yang dapat mengubah nilai variabel, dan satu prosedur lainnya tidak mengubah nilai variabelnya.
7. Simpanlah program yang telah dibuat.

Contoh 2
1. Buka file baru dan beri nama MODUL6_2.PAS
2. Ketikkan program di bawah ini pada layar yang telah tersedia :

program Membuat_Salad_Buah;

var intApel, intJeruk, intPear, intBuah : integer;

procedure Tambah_Buah(intNilai1,intNilai2 : integer; (*one-way*)
var intTotal : integer; (*two-way*)
intNilai3 : integer); (*one-way*)
begin
intTotal := intNilai1 + intNilai2 + intNilai3;
end;

begin (* main program *)
intApel := 4;
intJeruk := 5;
intPear := 7;
Tambah_Buah(intApel,intJeruk,intBuah,intPear);
Writeln(‘Keranjang buah tersebut berisi ‘,intBuah:3,’ buah-buahan’);
end.

3. Kompilasikan terlebih dahulu program tersebut dengan menggunakan Alt + F9
4. Jalankan program dengan menggunakan Ctrl + F9
5. Untuk melihat hasilnya dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt + F5
6. Perhatikan dengan seksama penggunaan dan pendeklarasian variabel input pada prosedur.
7. Simpanlah program yang telah dibuat.

LATIHAN
1. “Cha Bhoo Khan Shia” adalah suatu perusahaan makanan (es krim) yang menjual 4 tipe es krim, yaitu Banana Split, Coconut Royale, Pink Lady, dan Black & Beauty. Harga per unit keempat es krim tersebut adalah :
a. Banana Split Rp. 11.500
b. Coconut Royale Rp. 12.000
c. Pink Lady Rp. 10.250
d. Black & Beauty Rp. 11.150
Perusahaan menginginkan sebuah program yang secara otomatis dapat menghitung penjualan yang dilakukan terhadap pelanggan, untuk itu anda diminta untuk membuat program tersebut. Gunakan kreativitas anda untuk membuat program tersebut, bayangkan anda adalah seorang kasir untuk mengetahui program seperti apa yang perlu anda buat.
2. Ibu Cha Bhoo Khan ingin membuat sebuah rumah kost di daerah Ciumbuleuit. Ada 3 jenis kamar yang ia rencanakan, yaitu :
• VIP (6 x 6) m
• Kelas 1 (5 x 5) m
• Kelas 2 (4 x 4) m
Ibu ini belum menentukan jumlah kamar untuk masing-masing jenis. Anda diminta ibu ini untuk memperkirakan luas total tanah yang harus dibelinya.
 Buat procedure untuk input dan perhitungan luas









A. PENGENALAN FUNCTION

Function dalam Pascal sebenarnya tidak berbeda dengan fungsi dalam matematika, seperti f(x) = x+1
f → nama fungsi
(x) → parameter yang diberikan
x+1 → proses yang dilakukan terhadap parameter
Hasil dari fungsi f(x) adalah f(x) yang nilainya telah berubah sesuai dengan nilai parameter x yang diberikan, maka dalam PASCAL, function sering disebut memiliki sifat mengembalikan nilai.
Function tidak berbeda jauh dengan procedure, kunci perbedaannya adalah function mengembalikan suatu nilai sedangkan procedure tidak. Sifat pengembalian nilai suatu function disebabkan karena hasil dari pelaksanaan suatu function disimpan dalam suatu variabel dalam function itu dimana nama variabel tersebut sama dengan nama function-nya.

B. SYNTAX
Sebelum function digunakan, terlebih dahulu harus dideklarasikan (diberitahukan pada program bahwa terdapat function yang akan digunakan oleh program utama) beserta proses yang akan dijalankan oleh function tersebut.


Deklarasi function dilakukan sebelum program utama (sebelum begin ... end.)
Function nama_fungsi ( parameter : tipe_data ) : tipe_data;
Begin
...;
{penjabaran}
...;
nama_fungsi := ...
End;
Parameter : nilai yang diberikan kepada fungsi, seperti x dalam fungsi f di atas. Suatu fungsi mungkin tidak memerlukan parameter.
Tipe_data : character, numerik (integer, real, dll), string, dll.
Contoh:
Program Fungsi_numerik;

Uses crt;

Function f(x:real):real;
Begin
f := x + 1;
End;

Begin
Writeln ( 'Fungsi f(x) untuk x = 2 bernilai ', f(2) );
End.

Program Fungsi_string;

Uses crt;

Var kata: string;

Function f(x:string):string;
Var i: byte;
Begin
For i:=1 to length(x) do x[i] := upcase(x[i]);
F:=x;
End;

Begin
Write ( 'Kata yang ingin dimasukkan : ' ); read(kata);
Writeln ( 'Kata setelah dikapitalisasi: ', f(kata) );
End.

C. JENIS - JENIS VARIABEL YANG DIGUNAKAN DALAM FUNCTION
Ada dua jenis variabel yang digunakan oleh function, yaitu: Variabel Global dan Variabel Lokal.
Variabel Global → variabel yang dideklarasikan di awal program dan berlaku secara umum. Variabel ini (dan nilai yang dikandungnya) dapat digunakan baik oleh program utama maupun sub-program seperti function dan procedure.
Variabel Lokal → variabel yang dideklarasikan dalam sub-program seperti function dan procedure. Variabel ini hanya dapat digunakan oleh sub-program itu sendiri. Jika dalam sub-program terdapat kesamaan nama antara variabel lokal dan variabel global, nilai variabel yang digunakan adalah nilai variabel lokal.
Saran: gunakan variabel global seminimal mungkin dan gunakan variabel lokal seoptimal mungkin.
Contoh:
Program jenis_variabel;

uses crt;

var i : integer; {deklarasi "i" sebagai variabel global}

function hitung : integer; {deklarasi function tanpa parameter}
var temp : integer; {deklarasi "temp" sebagai variabel lokal}
begin
temp:=2*i; {proses variabel global "i" dan variabel lokal "temp"}
hitung:=temp; {function mengembalikan nilai}
end;

function hitung2(a:integer):integer; {deklarasi function ber-parameter}
begin
hitung2:=2*a; {cara lain penulisan, tidak memerlukan variabel lokal}
end;

{program utama}
begin
write('masukkan nilai i : '); readln(i);
writeln('Hasil fungsi hitung : ', hitung);
writeln('Hasil fungsi hitung2 : ', hitung2(i));
{hasilnya sama}
end.

D. PEMANGGILAN FUNCTION OLEH FUNCTION
Suatu function dapat mengadung function lain di dalamnya selama function pemanggil dideklarasikan setelah function yang dipanggil. Contoh:
Program pemanggilan_fungsi_oleh_fungsi;

uses crt;

var i: integer;

function a(x:integer) : integer;
begin
a:=x+1;
end;

function b(y:integer) : integer;
begin
b:=2*a(y); {Fungsi a yang digunakan sudah dideklarasi lebih atas}
end;

begin
write('masukkan nilai i : '); readln(i); {misal: 1}
writeln('Hasil fungsi a : ', a(i)); {2}
writeln('Hasil fungsi b : ', b(i)); {4}
end.

E. CONTOH SOAL DAN LATIHAN
Beberapa petunjuk sebelum memulai latihan :

Untuk memungkinkan supaya suatu program dalam TURBO PASCAL dapat dibangun secara modular, maka, program dalam Pascal ini dapat dituliskan dalam bentuk subrutin ataupun subprogram dari keseluruhan program. Fungsi (function) dalam hal ini merupakan salah satu jenis subrutin ataupun subprogram yang dapat dikenal oleh TURBO PASCAL. Sebagaimana suatu program biasa, maka di dalam suatu fungsi juga terdapat bagian deklarasi tipe, variabel (deklarasi variabel lokal), konstanta, dan bahkan subprogram itu sendiri. Fungsi akan mengembalikan suatu nilai tertentuk jika dipanggil.

Fungsi dalam TURBO PASCAL dapat dianalogikan sebagai fungsi dalam persamaan matematika.
Misalnya sebuah fungsi : f(x) = 3x + 5
Jika ingin diketahui berapa nilai fungsi jika x = 6, maka fungsi di atas dapat dituliskan sebagai :
f(6) = 3.6 + 5 = 23

yang artinya, fungsi tersebut dipanggil, diberikan nilai 6, dan kemudian fungsi akan mengembalikan nilai 23. Demikian juga halnya dengan fungsi dalam TURBO PASCAL, dalam TURBO PASCAL, bisa dibuat fungsi yang isinya akan menjalankan sejumlah perintah yang ada di dalam fungsi tersebut, dan setelah menjalankan semua perintah yang ada , fungsi tersebut akan mengembalikan suatu nilai tertentu.

Latihan 1
Buatlah program menggunakan fungsi untuk menghitung kecepatan dan percepatan.
Rumus:
Kecepatan :
Percepatan:
Jawab:
Rumus Kecepatan dan percepatan mempunyai pola yang mirip, seperti:
Dengan demikian, kita cukup membuat satu fungsi saja untuk mewakili kedua rumus tersebut.

Program fisika_dasar;

Program cepat;

Uses crt;
Var x, x0, v0, t : real;

Function cepat(a,a0,b:real):real;
Begin
Cepat := (a – a0)/b;
End;

Begin
Clrscr;
Write('x = ');readln(x);
Write('x0 = ');readln(x0);
Write('v0 = ');readln(v0);
Write('t = ');readln(t);
Writeln('Kecepatan = ', cepat(x,x0,t));
Writeln('Percepatan = ', cepat(cepat(x,x0,t),v0,t));
Readkey;
End.


Latihan 2
Buatlah program untuk menghitung faktorial (cara lebih singkat, lihat Modul 3 Pengulangan!)

Program faktorial;

Uses crt;

Var input: integer;

function factorial(x:longint):longint;
begin
if x > 1 then x := x*factorial(x-1)
else x := 1;
factorial := x;
end;

Begin
Clrscr;
Write('Angka = ');readln(input);
Writeln('Faktorial = ', faktorial(input));
Readkey;
End.

Memahami Penggunaan Function 1

1. Buka file baru dan beri nama MODUL7_1.PAS
2. Ketikkan program di bawah ini pada layar yang telah tersedia :

program Kalkulator;

Uses CRT;
{pendeklarasian variabel global}

Var
bPilihan: byte;
rAngka1, rAngka2 : real;

{Akhir dari pendeklarasian variabel global}


Function Jumlah(rBil1, rBil2 : real) :real;

{memulai pendeklarasian variabel lokal}
Var
rHasil : real;

{Akhir dari pendeklarasian variabel lokal}

Begin
rHasil := rBil1 + rBil2;
Jumlah := rHasil;
End; {Akhir dari function Jumlah}


Function Kurang(rBil1, rBil2 : real) : real;
{memulai pendeklarasian variabel lokal}
Var
rHasil : real;

{Akhir dari pendeklarasian variabel lokal}

Begin
rHasil := rBil1 - rBil2;
Kurang := rHasil;
End; {Akhir dari function Kurang}


Function Kali(rBil1, rBil2 : real) : real;
{memulai pendeklarasian variabel lokal}
Var
rHasil : real;

{Akhir dari pendeklarasian variabel lokal}

Begin
rHasil := rBil1 * rBil2;
Kali := rHasil;
End; {Akhir dari function Kali}


Function Bagi(rBil1, rBil2 : real) : real;
Begin
rResult := rBil1 / rBil2;
Bagi := rResult;
End; {Akhir dari function Bagi}


Function Faktorial(rBil1 : integer) : integer;
Var
rHitung, rHasil : integer;

Begin
rHasil := 1;
For rHitung := 1 to rBil1 do
rHasil := rHasil * rHitung;
Faktorial := rHasil;
End;


{Permulaan Program Utama / Main Program}

Begin
ClrScr;
WriteLn(‘ Program Kalkulator ’);
WriteLn(‘----------------------‘);
WriteLn(‘ MENU UTAMA ‘);
WriteLn;
WriteLn(‘1. Penjumlahan 2 angka : ‘);
WriteLn(‘2. Pengurangan 2 angka : ‘);
WriteLn(‘3. Perkalian 2 angka : ‘);
WriteLn(‘4. Pembagian 2 angka : ‘);
WriteLn(‘5. Faktorial : ‘);
Repeat
Write(‘Pilihlan salah satu menu di atas (1-5) : ‘);
ReadLn(bPilihan);
Until bPilihan < 6;

Case bPilihan of :
1 : Begin
Write(‘Masukkan angka 1’);ReadLn(rAngka1);
Write(‘Masukkan angka 2’);ReadLn(rAngka2);
Write(‘Hasil penjumlahan adalah : ‘, Jumlah(rAngka1,rAngka2);
End;

2 : Begin
Write(‘Masukkan angka 1’);ReadLn(rAngka1);
Write(‘Masukkan angka 2’);ReadLn(rAngka2);
Write(‘Hasil pengurangan adalah : ‘, Kurang(rAngka1,rAngka2);
End;

3 : Begin
Write(‘Masukkan angka 1’);ReadLn(rAngka1);
Write(‘Masukkan angka 2’);ReadLn(rAngka2);
Write(‘Hasil perkalian adalah : ‘, Kali(rAngka1,rAngka2);
End;

4 : Begin
Write(‘Masukkan angka 1’);ReadLn(rAngka1);
Write(‘Masukkan angka 2’);ReadLn(rAngka2);
Write(‘Hasil pembagian adalah : ‘, Bagi(rAngka1,rAngka2);
End;

5 : Begin
Write(‘Masukkan angka faktorial’);Readln(rAngka1);
Write(‘Hasil faktorial adalah : ‘, Faktorial(rAngka1);
End;
End;

WriteLn(‘ Terima kasih ’);
WriteLn(‘----------------‘);
ReadLn;
End.

3. Kompilasikan terlebih dahulu program tersebut dengan menggunakan Alt + F9
4. Jalankan program dengan menggunakan Ctrl + F9
5. Untuk melihat hasilnya dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt + F5
6. Perhatikan dengan seksama penggunaan variabel lokal dan globalnya.
7. Simpanlah program yang telah dibuat.
Memahami Penggunaan Function 2

1. Buka file baru dan beri nama MODUL7_2.PAS
2. Ketikkan program di bawah ini pada layar yang telah tersedia :

program KonversiHurufBesar;

Uses CRT;
{pendeklarasian variabel global}

Var
strKata : string[20];
bPanjang, bHitung : byte;
{Akhir dari pendeklarasian variabel global}

Function Konversi(chrHuruf : Char) : Char;
Begin
If chrHuruf in [‘a’..’z’] then
Konversi:=chr(ord(chrHuruf) + ord(‘A’) – ord(‘a’))
Else
Konversi:=chrHuruf
End;
{Awal dari program utama (main program)}

Begin
Repeat
Write(‘Masukkan sebuah kata (dalam huruf kecil) : ‘);
ReadLn(strKata);
Until Length(strkata) < 21;

{Length berfungsi untuk menentukan panjang dari sebuah string}

bPanjang := Length(strKata);

For bHitung :=1 to bPanjang do
Write(Konversi(Copy(strKata,bHitung,1)));
ReadLn;
End.

3. Kompilasikan terlebih dahulu program tersebut dengan menggunakan Alt + F9
4. Jalankan program dengan menggunakan Ctrl + F9
5. Untuk melihat hasilnya dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt + F5
6. Perhatikan dengan seksama penggunaan function, variabel lokal dan global.
7. Simpanlah program yang telah dibuat.

2 comments:

  1. heheheh...emang sih agak membingungkan a'...mesti praktekin langsung kayakna..

    ReplyDelete
  2. Cheap Dedicated servers now available - [url=http://feed1.info/link/0]Buy cheap server[/url]

    ReplyDelete

Anyone can give the idea, information or question
Dont Be Shy.....