Public Enemies- Resensi Film - livejournalofasad.com

Tuesday, July 28, 2009

Public Enemies- Resensi Film


Film “Public Enemies” merupakan sebuah film yang diadaptasi dari cerita non fiksi karangan "Bryan Burrorugh" ini mengangkat cerita tentang latar belakang lahirnya biro intelijen paling berkuasa di Amerika yaitu FBI, dan juga menyorot kehidupan para kriminal yang mereka jadikan “Most Wanted” pertama di negara itu yaitu "John Dillinger" dan teman-temannya. Berlatar seting pada tahun 1933, dimana negara adidaya itu sedang dilanda masa yang disebut sebagai “Great Despression,” sebuah masa dimana banyak manusia-manusia depresi melakukan hal-hal di luar akal sehat. Kasus-kasus kriminal berkembang pesat sementara masyarakat semakin tertekan. Tapi bagi seorang John Dillinger (diperankan oleh "Johnny Depp"), waktu itu justru membuka kesempatan dan peluang usaha yang sangat menjanjikan. Dan dalam upaya untuk memerangi aktivitas kejahatan yang semakin merajalela, J. Edgar Hoover (Billy Crudup) membentuk FBI, dengan misi pertama mereka menciduk komplotan John Dillinger. Agen "Melvin Purvis" (Diperankan "Christian Bale") ditugaskan oleh sang pemimpin FBI untuk memimpin misi tersebut. Menggunakan metoda-metoda baru dalam sistem intelijen pada waktu itu seperti melacak lokasi dimana si terburu terakhir membeli jas ataupun menyadap pembicaraan mereka di telepon. Didukung pula oleh
kekuatan bersenjata tim penembak terlatih, juga sifat Purvis yang tidak gampang menyerah, usaha mereka semakin menunjukkan jalan terang untuk menghentikan aksi-aksi2 kriminal geng Dillinger yang kian meresahkan setiap institusi keuangan.

Jalan cerita yang ditawarkan film ini cukup menarik, meskipun mungkin terkadang agak berasa lambat. Kita tidak disuguhkan pengembangan karakter yang cukup baik sehingga menjadi sedikit susah untuk peduli pada karakter2 yang ditampilkan disini. Detil mengenai anggota komplotan Dillinger pun tidak dibahas dengan maksimal sehingga kemunculan mereka disini terasa seperti tempelan saja padahal aslinya mereka memegang peranan yang cukup besar dalam kehidupan Dillinger. Ada pula sisi romantis yang digambarkan lewat hubungan Dillinger dan Billie Frechette yang lumayan berhasil membangun suasana walaupun kembali terkesan kurang diberikan porsi yang memadai. Untungnya disini tampil aktor2 berkualitas yang mampu membawakan peran mereka masing-masing dengan baik, sehingga kelemahan di segi pembangunan karakter tadi bisa sedikit termaafkan. “Public Enemies” juga adalah sebuah film berdurasi panjang yang sepertinya udah menjadi standar tersendiri bagi sang sutradara Michael Mann.
Yang menjadi perhatian Mann lainnya adalah di penataan set dan dekor, kita benar2 dibawa masuk ke dalam dunia pada tahun 1933 lewat setiap detil yang diberikan Mann dalam film ini. Skripnya juga dibuat sangat dekat sekali dengan sejarahnya, dan jadinya mungkin agak terlalu setia dengan penggambaran zaman itu. Pada salah satu adegan diceritakan Dillinger yang berjalan melewati sebuah kantor polisi dengan santainya tanpa disadari oleh siapapun. Sementara hal itu adalah benar terjadi menurut sejarahnya, namun malah terkesan konyol bila dilihat dari kacamata penonton zaman sekarang. Ending yang dipilih untuk mengakhiri film ini juga gue rasa cukup baik dan natural.
“Public Enemies” yang menjadi pertemuan tiga filmmaker unggul ini menjanjikan sebuah film gangster yang sangat spesial buat tahun ini. Penasaran kan nonton aja langsung filmnya.

No comments:

Post a Comment

Anyone can give the idea, information or question
Dont Be Shy.....